Seiring era digitalisasi, cerita dongeng anak seakan tenggelam sehingga kalah pamor dibandingkan konten youtube anak-anak kekinian.
Karenanya, anak-anak umumnya kurang begitu menyukainya. Dan juga, karena kalah pamor, tak sedikit orang tua yang tak menceritakan dongeng kepada anak.
Padahal, menceritakan dongeng sebenarnya bermanfaat untuk perkembangan psikologi anak. Lalu, apa saja manfaat-manfaat dongeng untuk perkembangan psikologi anak.
Pertama, Meningkatkan Rasa Empati Anak
Dengan memiliki rasa empati, maka dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Sebaliknya, tanpa kemampuan empati, biasanya orang akan mengedepankan egonya sendiri.
Terkait dongeng, dengan menceritakan dongeng kepada anak, maka sangat membantu perkembangan rasa empati anak. Sebabnya, saat kita menceritakan kisah dongeng kepada anak, membuat anak merasakan apa yang dirasakan sang tokoh.
Kedua, Membangun Karakter Anak yang Sesungguhnya.
Selain ilmu, hal penting lainnya untuk meraih kesuksesan berkarir yaitu karakter. Sebabnya, tanpa memiliki karakter, maka akan cenderung ‘plin-plan’ ataupun tak punya pendirian dalam menghadapi berbagai hal.
Nah, agar anak kita memiliki karakter yang kuat saat usia dewasa, kita dapat memulainya dengan menceritakan dongeng saat usia dini. Dalam bukunya berjudul Mengajarkan Emotional Intelligence Kepada Anak, Lawrence Shapiro menyebutkan bahwa menceritakan dongeng fabel, cerita rakyat, ataupun cerita keluarga akan membangun karakter atau jati diri anak yang sesungguhnya.
Ketiga, Mendorong Kemampuan Berimajinasi
Kemampuan berimajinasi adalah salah satu fondasi penting untuk meraih kesuksesan berkarir. Sebabnya, semakin baik kemampuan berimajinasi maka semakin baik kemampuan berkreativitas.
Nah, terkait dongeng, menceritakan dongeng pun dapat mendorong kemampuan berimajinasi anak. Sebabnya, saat mendengarkan cerita dongeng, anak akan membayangkan hal-hal yang diceritakan.
Ambil contoh, saat kita menceritakan suatu tempat, anak akan membayangkan seperti apa wujud tempat tersebut. Ataupun, saat kita menceritakan suatu tokoh, anak akan membayangkan seperti apa wujud tokoh tersebut.
Keempat, Menanamkan Hal-Hal yang Baik Kepada Anak
Anak-anak, secara psikologis, belum mampu membedakan hal baik dan hal buruk. Karenanya, kita sebagai orang tua mesti menanamkan hal-hal yang baik kepada anak.
Nah, untuk menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anak, kita dapat memanfaatkan cerita dongeng sebagai media untuk hal tersebut.
Menurut seorang pakar psikologi klinis bernama Vera Itabiliana, dilansir dari situs Kompas, dongeng dapat menjadi media untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik kepada anak. Hanya saja, menurutnya, kita mesti membuat anak menyukai cerita dongeng terlebih dahulu.
Demikian, manfaat-manfaat dongeng dalam pendidikan anak. Kesimpulannya, menceritakan dongeng menjadi salah satu hal terpenting dalam perkembangan psikologi anak.
Terlebih, Indonesia kaya dengan berbagai cerita dongeng. Lalu, saat anak umur berapa tahun sebaiknya kita mulai menceritakan dongeng? Menurut Eagle (1995), orang tua sebaiknya menceritakan dongeng kepada anak sebelum anak mulai belajar membaca dan menulis. Akhir kata, selamat menceritakan dongeng kepada anak kita.