Dalam budaya Jawa, terdapat beberapa kesenian baik berupa lagu, lakon, maupun sastra yang begitu indah dan menarik. Dalam dunia pendidikan Bahasa Jawa menjadi salah satu mata pelajaran yang umumnya ditemukan di sekolah-sekolah Jawa Tengah. Lalu bagaimana cara menjawab apa kang diarani geguritan iku?
Sebagai bahasa yang memiliki banyak tingkatan dan variasi menjadikan bahasa ini cukup sulit dipelajari. Namun, dengan pembelajaran yang kreatif tentu akan jauh lebih mudah, sebuah karya sastra yang akan dibahas adalah mengenai geguritan.
Soal
Apa kang diarani geguritan iku ?
Jawaban
Arti dari pertanyaan tersebut yaitu apa yang disebut dengan geguritan itu. Geguritan merupakan satu karya berupa sastra jawa yang mempunyai kata maupun kalimat indah dan juga memiliki berbagai makna.
Penjelasan
Geguritan termasuk salah satu bentuk karya sastra dimana wujudnya ini juga bisa disebut sebagai puisi. Namun, puisi satu ini dibuat dengan memakai bahasa Jawa, dimana jenis dari sastra ini dibagi menjadi dua yaitu :
1. Geguritan Gagrag Lawas
Bentuknya berupa kakawin, syair-syair tembang macapat yaitu puisi lagu, maupun kidung atau lagu. Geguritan jenis ini masih terikat dengan aturan baku yang meliputi guru lagu, guru wilangan, dan guru gatra.
Selain itu, dalam syairnya memakai bahasa yang lebih banyak adalah menggunakan kosakata Jawa kuno maupun dari bahasa Kawi. Penggunaan bahasa tersebut membuat arti dari syair geguritan ini lebih sulit dipahami.
2. Geguritan Gagrag Anyar
Sangat berbeda dengan jenis gagrak lawas dimana jenis ini tidak terikat pada aturan-aturan baku. Sehingga geguritan ini lebih bebas baik pada strukturnya maupun dari bahasa yang digunakan.
Karena penggunaan bahasanya yang lebih bebas, terkadang di geguritan ini ditemukan kosa kata bahasa asing misalnya bahasa Inggris. Puisi jawa gagrag anyar tentu terkesan lebih luwes karena tidak menerapkan aturan baku.
Untuk lebih memahami jenis karya khas budaya Jawa bernama Geguritan ini, pelajar perlu memperhatikan ciri-cirinya. Secara umum, ciri-ciri berikut akan membantu membedakannya dari sastra lain :
- Menggunakan kosa kata pilihan.
- Dibuat dengan bait yang jumlahnya tidak ditentukan melainkan sesuai keinginan penulisnya.
- Mengandung hal-hal yang dapat dijadikan nasehat atau teladan dalam kehidupan sehari-hari.
- Umumnya geguritan juga menggunakan purwakanthi.
Jenis geguritan dibedakan dengan memperhitungkan berbagai aspek yang diwujudkan dalam penciptaannya. Aspek tersebut antara lain yaitu dari gaya bahasa pengarangnya, tema, pesan moral dan juga sasaran pembacanya, berikut jenis-jenisnya :
- Romansa, merupakan geguritan yang isinya membahas hal-hal mengenai cinta.
- Hymne, berisi tentang rasa syukur kepada Allah.
- Balada, membahas mengenai kisah atau cerita baik yang nyata maupun imajinasi penyair.
- Epigram, berisi ajaran moral dan nilai kehidupan.
- Ode, membahas komentar terhadap negara, orang lain, atau apapun yang cenderung dianggap tinggi.
- Elegi, membahas pengobatan atau penyembuhan.
- Satire, berisi mengenai penghinaan atau ejekan.
Demikianlah jawaban mengenai pertanyaan apa kang diarani geguritan? Tujuan dari gegurit adalah untuk menyampaikan perasaan atau gagasan yang dialami penggurit.