Pembahasan kali ini akan membahas mengenai berpikir secara analisis reduksi disebut berpikir apa? Tentu saja hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai hal salah satunya dikarenakan pertanyaan tersebut seringkali muncul dalam soal segala jenis. Simak penjelasan berikut.
Pertanyaan:
Berpikir secara analisis reduksi disebut berpikir?
- Kreatif
- Reaktif
- Kritik
- Kritis
- inovatif
Jawaban:
Reduksi data merupakan langkah awal yang biasanya digunakan dalam menganalisis data suatu penelitian. Dalam berpikir tersebut tentunya diharuskan untuk berpikir secara kritis. Sehingga diperoleh jawaban bahwa berpikir reduksi adalah yang dimaksudkan dalam konsepĀ berpikir kritis.
Pembahasan Berpikir Kritis
Berdasarkan pendapat para ahli, berpikir kritis berarti kemampuan seseorang dalam melakukan analisis suatu permasalahan disertai dengan ide-idenya. Penyampaian ide tersebut ditujukan untuk bisa menemukan solusi atas permasalahan yang dialami berdasarkan pengetahuan dan nalar yang digunakan.
Namun yang perlu diketahui, bahwa berpikir kritis tidak hanya mengandalkan logika saja saat mencari jalan keluar atas permasalahan yang terjadi. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan beberapa karakter yang membuatnya bisa disebut sebagai konsep berpikir kritis.
Dikutip dari buku Strategi Jitu Kesuksesan Belajar karya Hendra Surya, karakteristik dari berpikir kritis antara lain sebagai berikut:
- Watak. Ketika seseorang berpikir kritis, dirinya akan mudah dalam menanggapi berbagai saran ataupun masukan yang memiliki nilai kejelasan akan suatu hal.
- Kriteria. Seseorang dengan pikirannya yang kritis akan bisa memiliki kriteria tersendiri akan suatu hal meskipun hal tersebut sudah lumrah.
- Argumen. Argumen merupakan suatu pendapat yang disertai fakta dan data yang ditemukan oleh seseorang. Jadi ketika orang tersebut berpikir kritis, dapat dilihat dari sejauh mana keluasan argumennya.
- Pertimbangan. Hal ini juga dapat dilihat melalui bagaimana seseorang dalam memberikan pertimbangan atau kesimpulan atas suatu hal atau dari beberapa premis.
Keterampilan Berpikir Kritis
Tujuan daripada berpikir kritis adalah untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran akan suatu hal. Sehingga untuk bisa memahaminya diperlukan beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh individu tersebut. Lalu apa saja keterampilan tersebut?
- Kemampuan Analisis. Kemampuan ini dibutuhkan agar individu bisa memahami bagaimana satu sama lain merupakan komponen yang memiliki korelasi. Dengan memahami hal tersebut, maka individu akan bisa memisahkan hal hal yang sekiranya tidak penting.
- Evaluasi. Kemampuan ini dibutuhkan agar individu bisa melakukan evaluasi atas suatu informasi yang didapatkan. Apakah informasi tersebut layak untuk dikaji atau tidaknya.
- Interpretasi. Suatu bentuk kemampuan yang berhubungan dengan kapasitas individu dalam memahami dan menafsirkan secara tepat suatu informasi. Tidak hanya tepat saja, namun informasi yang diinterpretasi harus akurat.
- Inferensi. Kemampuan individu dalam melakukan pengambilan kesimpulan juga dibutuhkan dalam kemampuan berpikir kritis. Hal ini diperlukan agar individu mudah dalam mengambil kesimpulan yang tepat atas suatu informasi.
- Penalaran. Selain keterampilan-keterampilan yang telah disebutkan, individu juga harus memiliki kemampuan yang baik dalam hal menalar. Hal ini diperlukan agar tidak tergesa-gesa dalam menentukan langkah selanjutnya.
Itulah pembahasan mengenai berpikir kritis yang seringkali dimaksudkan dalam pertanyaan tentang berpikir reduksi. Dengan adanya kemampuan berpikir kritis ini, seseorang akan mampu dalam memecahkan berbagai macam permasalahan yang dialami.