Jateng Muslim Festival, Upaya Pemprov Perkuat Potensi Industri Syariah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Jateng Muslim Festival. Ajang yang gelar 9-11 Juni 2023, di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang itu, berangkat dari ragam potensi produk syariat yang melimpah, dan upaya pemenuhan permintaan pasar.

Selama tiga hari, Jateng Muslim Festival menampilkan ragam produk syariat. Mulai dari fesyen, kerajinan tangan, hingga kuliner. Selain itu, ada pula stand , yang harus di perhatikan dalam pemasaran produk, seperti Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan, Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki, serta Balai Industri Logam dan Kayu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno mengatakan, acara tersebut merupakan satu dari sekian banyak ikhtiar pengembangan ekonomi dan keuangan syariat.

Menurutnya, dengan mayoritas penduduk nya muslim, pengembangan ekonomi syariat niscaya akan menyejahterakan warga.

“Kita di Pemerintahan Provinsi Jateng juga sudah membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan syariat (KDEKS). Ini wujud pengembangan ekonomi maupun lembaga keuangan syariat di Jawa Tengah,” tutur Sumarno, Jumat (9/6/2023) pagi.

Dari pembentukan KDEKS dan mendorong pengembangan produk syariat, imbuhnya, Jateng memperoleh banyak penghargaan. Seperti, masuk jajaran lima besar pada dua kategori. Pada 2019, Provinsi Jawa Tengah mendapat penghargaan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) sebagai Wisata Halal Unggulan.

Destinasi wisata mendapatkan penghargaan karena dinilai memberikan akses kenyamanan bagi wisatawan muslim.

Ini merupakan upaya untuk mewadahi sumber daya industri dan desainer, yang luar biasa banyak.

Dengan adanya ini, kami berharap akan muncul produk-produk syariat berkualitas prima. Baik dari fesyen ataupun kuliner.

“Di Jateng Muslim Fest, selain ada 45 tenant dan fashion show muslim, dari sisi kualitas desain dan kemasan, kami hadirkan balai yang kita miliki untuk melayani masyarakat sesuai kebutuhan. Apakah itu sertifikasi, konsultasi sampai Pojok Pancasila juga ada,” urainya.

Karena, banyak di antara pasar luar negeri yang membeli produk dari Indonesia.

“Dari Malaysia, Singapura, dan Nigeria kan belanjanya di Tanah Abang, yang ngisi pasar Tanah Abang ya yang isi dari Solo, dari Pekalongan. Contohnya sarung goyor, kalau tidak dari Jateng kan tidak ada,” paparnya.

dia berharap, ajang seperti ini akan rutin diselenggarakan setiap tahun. Agar cita-cita Jateng menjadi daerah dengan tujuan wisata halal tercapai. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

By Admin