Pada pembahasan soal kali ini akan menjelaskan salah satu soal mengenai pelajaran IPS. Penjelasan mengenai soal sejarah kerajaan yang berada di Pulau jawa.
Skema pembahasan soal kali ini akan sering muncul di pilihan ganda maupun soal uraian pada ujian sekolah. Langsung saja, inilah soal, jawaban beserta penjelasan lengkapnya.
Soal:
Pada abad ke VIII di pedalaman Jawa tempat berdiri kerajaan Mataram Kuno hal ini dapat diketahui berdasarkan isi prasasti canggal dinasti pertama yang memerintah di keraan itu adalah…
Jawaban:
Raja Sanna dan kemudian diganti dengan Raja Sanjaya.
Penjelasan:
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan di Pulau Jawa. Kerajaan ini beraliran Hindu-Budha yang mana ibukota kerajaan berada di Medang Kamulan.
Kerajaan mataram kuno berdiri sejak abad ke 8 M. Memiliki 3 wangsa atau dinasti yaitu Wangsa Syailendra, Wangsa Sanjaya, dan juga Wangsa Isana. Masing-masing berkuasa sebagai pemimpin kerajaan mataram kuno.
Ketiga dinasti tersebut memiliki berbagai perbedaan salah satunya dalam aliran keagamaan. Wangsa Sanjaya termasuk kerajaan yang menganut agama Hindu dengan aliran Syiwa. Wangsa Syailendra beraliran Budha. Sedangkan Wangsa Isana, termasuk salah satu wangsa baru yang didirikan oleh Mpu Sindok.
Menurut Prasasti Canggal tahun 732 M raja pertama yang memimpin kerajaan Mataram Kuno yakni Raja Sanna. Kemudian setelah Raja Sanna meninggal, digantikan oleh Sanjaya yang dikenal dengan Wangsa Sanjaya.
Sanjaya sendiri adalah keponakan Raja Sanna dari keturunan saudara perempuan Raja Sanna yaitu Sannaha. Hal ini karena Raja Sanna tidaklah memiliki keturunan, sehingga mengangkat Sanjaya sebagai raja di kerajaan Mataram Kuno pertama.
Pada wangsa Raja Sanjaya tahun 717 hingga 746 M. Kepemimpinan raja Sanjaya saat itu sangatlah bijaksana, terbukti dari masyarakat pada masa ini hidup makmur, tenteram dan aman dibawah kepemimpinan beliau.
Bukti dari suksesnya kepemimpinan raja Sanjaya diabadikan oleh prasasti Canggal yang isinya telah menyebutkan tanah jawa dimana kaya akan sumber emas dan padi. Pada masa kerajaan mataram kuno dinasti Raja Sanjaya menganut agama Hindu.
Lalu sepeninggal Raja Sanjaya, kerajaan dipimpin oleh Syailendra atau dikenal dengan raja Panangkaran pada tahun 746 sampai 784 M. Pada masa ini agama yang menjadi panutan masyarakat yakni agama Budha.
Maka dari itu agama Budha pada masa kerajaan Syailendra berkembang pesat di tanah jawa. Hal itu menyebabkan terbaginya 2 wilayah Jawa. Jawa bagian utara menganut agama Hindu (wangsa dinasti Sanjaya) dan Jawa bagian selatan menganut agama Budha.
Pergeseran Kedudukan Wangsa Syailendra
Pada tahun 850 ada pergeseran kedudukan dari wangsa Syailendra kepada Wangsa Sanjaya. Kejayaan wangsa Sanjaya kembali dengan Rakai Pikatan yang telah jadi raja Mataram kuno dan menggantikan Syailendra.
Dengan Rakai Pikatan yang menjadi raja. Mataram kuno berhasil menyatukan kembali kerajaan yang terbagi menjadi dua wilayah. Serta raja Rakai Pikatan berhasil menyingkirkan pemerintahan dinasti Raja Syailendra.
Setelah itu mulailah berganti raja Dyah Balitung di tahun 898-910 M. Dan Mataram mengalami perubahan raja mulai dari raja Daksa, Raja Tulodung, serta Raja Wawa hingga yang terakhir masa dinasti Mpu Sindok tahun 929-949 M.
Pada masa ini kerajaan Mataram Kuno berpindah pusat ke area Jawa Timur karena Jawa Tengah terkena letusan gunung berapi yang menyebabkan kerajaan hancur.
Pada masa dinasti Mpu Sindok mendirikan dinasti yang baru yaitu dinasti Isanna. Pada masa ini pula di masa Raja Dharmawangsa yang berkuasa tahun 990-1016 M kerajaan Mataram Kuno diserang oleh Sriwijaya, mengakibatkan Dharmawangsa meninggal dan berakhirnya kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan digantikan oleh Sriwijaya.