Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah? Merupakan salah satu contoh soal dari mata pelajaran Kimia kelas 10 SMA. Artikel berikut akan menguraikan jawaban serta pembahasannya.
Contoh soal beserta penjelasan dan ulasan informasi lainnya terkait dengan reaksi redoks sekaligus materi Biloks seperti berikut ini, dapat disimak murid atau pembaca untuk dijadikan tambahan referensi belajar.
Soal
Reaksi Berikut yang merupakan reaksi redoks adalah …
A. CuO + H2 → Cu + H2O
B. SO3 + H2O → H2SO4
C. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
D. H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4
E. SO3 + KOH → K2SO4 + H2O
Jawaban
A. CuO + H2 → Cu + H2O
Penjelasan
Pada CuO, Biloks Cu + Biloks O = 0.
Biloks O bernilai -2, maka Biloks Cu bernilai +2.
H2 yang berunsur bebas, maka Biloksnya bernilai 0.
Pada H2O, sesuai aturan Biloks maka Biloks H bernilai +1 dan Biloks O bernilai -2.
Cu Biloksnya bernilai 0 karena unsur bebas.
Biloks O bernilai -2, maka Biloks H2 bernilai +1.
Jadi, CuO + H2 → Cu + H2O Biloksnya masing-masing bernilai: (+2, -2) + 0 → 0 + (+1, -2).
Biloks Cu mengalami penurunan (reduksi) dari +2 menjadi 0. Sementara Biloks H mengalami kenaikan (oksidasi) dari 0 menjadi +1.
Dengan adanya reaksi reduksi serta oksidasi tersebut, dapat dikatakan pula terjadinya reaksi redoks. Maka jawaban yang tepat adalah A. CuO + H2 → Cu + H2O.
Aturan Biloks
Biloks (bilangan oksidasi) ialah jumlah muatan positif serta negatif pada atom yang menunjukkan juga jumlah pada elektron usai diterima maupun diserahkan pada atom lain. Dalam menentukannya, aturan biloks yang dapat disimak, yaitu:
- Unsur bebas, Biloksnya 0. Contohnya: Fe, Mg, Na, Au, Cl2, H2 dan lain sebagainya.
- Dalam molekul senyawa, jumlah Biloks oksidasi = 0. Contohnya: H2SO4, KMnO4 dan lain-lain.
- Sementara itu, Biloks H = +1. Contohnya: HCl, HN03 dan sebagainya.
- Sedangkan Biloks O = -2. Contohnya: H2O, H3PO4 dan lainnya
- Pada Golongan IA Biloksnya = +1, IIA Biloksnya = +2, IIIA Biloksnya = +3. Masing-masing contohnya, seperti: NaNO3→Biloks Na bernilai +1, MgCO3→Biloks Mg bernilai +2, AlCl3→Biloksnya bernilai +3.
- Dalam Ion, jumlah Biloksnya = Muatan ion. Contohnya: NO3- → Biloks totalnya yakni -1, NH4+→ Biloks totalnya +1 dan sebagainya.
- Pengecualian, dalam Fluorida, misalnya: F2O→Biloks O bernilai +2. Dalam peroksida, misalnya: H2O2, Na2O2→Biloks O bernilai -1. Dalam Superoksida, sebagai contoh: KO2→Biloks O bernilai – dan lainnya.
Contoh mencari/menentukan Biloks:
Tentukan Biloks N dari NH4+
Jawab:
Dalam ion, total Biloksnya +1, maka H4 bernilai +4 ((+1) x (+4)). Maka, Nilai N adalah -3 agar totalnya menjadi +1 ((-3)+4)). Jadi Biloks N bernilai -3.
Reaksi Redoks
Terdiri dari reaksi Reduksi serta Oksidasi. Di mana Reaksi Reduksi terjadi pelepasan oksigen dari senyawa/penerimaan elektron/penurunan bilangan oksidasi. Sementara itu, Reaksi Oksidasi terjadinya penggabungan atau penangkapan oksigen dengan unsur atau senyawa / pelepasan elektron / kenaikan bilangan oksidasi.
Ditandai dengan adanya unsur bebas yang Biloksnya bernilai 0. Selain itu juga, terjadinya perubahan Biloks dalam reaksi tersebut.
Contohnya:
Mg + HCl → MgCl2 + H2
Pada Mg + HCl, Biloks Mg bernilai 0 karena unsur bebas.
Nilai H dalam aturan Biloks, yakni +1.
Pada MgCl2 + H2, Biloks H2 bernilai 0 karena unsur bebas.
Biloks Mg + Cl2 = 0. Maka Biloks Cl bernilai -2, sedangkan Biloks Mg bernilai +2.
Biloks Mg mengalami kenaikan (oksidasi) dari 0 menjadi +2 dan bertindak sebagai Reduktor atau pereduksi. Sementara itu, Biloks H mengalami penurunan (reduksi) dari +1 menjadi 0 dan bertindak sebagai Oksidator atau pengoksidasi.
Sebab itu, dengan adanya reaksi reduksi serta oksidasi tersebut, maka dapat dikatakan juga terjadi reaksi redoks.
Dengan adanya ulasan mengenai reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah? di atas, diharapkan murid atau pembaca dapat memahami atau memperoleh informasi tambahan yang berguna dalam referensi belajarnya. Tujuannya juga tidak lain untuk memberikan kemudahan dalam pemahaman serta penyelesaian soal yang ada.