Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih rinci tentang pertanyaan rumus alkana alkena dan alkuna berturut turut adalah? Berikut dengan penjelasan mengenai susunan atom-atom karbon dan hidrogen dalam senyawa hidrokarbon.
Penjelasan ini membantu pembaca untuk memahami lebih spesifik mengenai rumus ketiga jenis senyawa hidrokarbon tersebut dan bagaimana rumusnya dapat digunakan untuk memperkirakan dan/atau memperhitungkan sifat-sifat kimia dari kelompok-kelompok senyawa hidrokarbon alifatik.
Soal
Rumus alkana alkena dan alkuna berturut turut adalah?
Jawaban
Rumus alkana, alkena, dan alkuna secara berturut-turut adalah CnH2n+2, CnH2n, dan CnH2n-2.
Penjelasan
Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon yang disimbolkan dengan alfabet C dan hidrogen yang disimbolkan dengan alfabet H. Alkana, alkena, dan alkuna merupakan tiga kelompok dalam senyawa hidrokarbon ini. Berikut penjelasannya:
1. Alkana
Alkana merupakan kumpulan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh yang membentuk deret homolog, sebuah kelompok senyawa dengan rumus CnH2n+2 dan kemiripan sifat. Untuk penamaan senyawa ini harus mengikuti aturan IUPAC, yaitu:
- Rantai C terpanjang berlaku sebagai rantai utama. Misalnya ada lebih dari 1 rantai terpanjang yang sama panjangnya, maka yang berlaku sebagai rantai utama adalah yang memiliki cabang terbanyak.
- Pada cabang rantai utama yang merupakan substituen hidrokarbon dinamai dengan mengubah “ana” pada alkana menjadi “il”.
- Penomoran C pada rantai utama dilakukan secara berurutan dari salah satu puncak rantai dengan posisi cabang terkecil.
- Substituen bercabang serupa, digunakan awalan berbunyi “di”, “tri”, “tetra”, dan “penta”, serta lain sebagainya.
- Substituen bercabang tidak serupa, dituliskan menurut alfabetik, tanpa mencermati awalan berbunyi “di”, “tri”, “n-(normal)”, “sek-(sekunder)”, “ters-(tersier)”, terkecuali untuk awalan “iso” yang wajib diperhatikan.
2. Alkena
Alkena merujuk pada kumpulan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap dengan rumus CnH2n. Organisasi IUPAC telah mengatur penamaan senyawa alkena sebagai berikut:
- Rantai terpanjang berikatan rangkap dipilih sebagai rantai utama. Yang mana namanya didapatkan dari alkana berjumlah C sama dengan mengubah akhirannya menjadi bunyi “ena”.
- Untuk penomoran rantai utama alkena dilaksanakan melalui salah satu pucuk rantai yang mempunyai posisi C berikatan rangkap bersama nomor terkecil.
3. Alkuna
Hampir serupa dengan alkena, alkuna juga merupakan kelompok senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh. Hal yang membedakan adalah senyawa ini memiliki ikatan rangkap ganda tiga. Berkenaan dengan rumus yang berlaku untuk perhitungan senyawa alkuna adalah CnH2n-2.
Penamaan alkuna mengikuti aturan IUPAC yang hampir serupa alkena, yang menjadi pembeda adalah penamaan rantai utamanya. Di mana rantai utama ini didasarkan dari turunan alkena berjumlah C sama namun dengan mengubah akhirannya menjadi bunyi “una”.
Demikian penjelasan tentang pertanyaan rumus alkana alkena dan alkuna berturut turut adalah. Ulasan ini dibuat untuk membantu pembaca dalam mempelajari materi dengan cara yang lebih mudah dipahami.